This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Ahad, 4 April 2010

Lima Perkara Perosak Hati

Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rosak, rosak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerosakan adalah perlu dan wajib.
Tentang perosak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan teman (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.'


1. Bergaul dengan banyak kalangan
Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Dalam paparan kehidupan, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya output semacam ini, kerana motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Oleh sebab itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat kerana salah pergaulan. Allah berfirman:

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).

"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).

Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha Allah.

2. Larut dalam angan-angan kosong
Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang tiada tujuan hidup. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang tak bertujuan. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi Sallallahu alaihi wasallam memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.

3. Bergantung kepada selain Allah
Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah. Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, ertinya:

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)

"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, ertinya:

"Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22)

Terkadang keadaan sebahagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebahagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.


4. Makanan
Makanan perosak ada dua macam. Pertama , merosak kerana zat/materinya, dan ia terbahagi menjadi dua macam. Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan kerana hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, sama ada kerana paksaan, malu atau takut terhina.
Kedua , merosak kerana melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan melampaui batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan kerananya ia mudah mengikuti komando syaitan. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat syaitan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi. Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:

"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).

5. Banyak tidur
Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan. Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau petang hari. Bahkan tidur pada petang dan pagi hari lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rezeki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Oleh itu, tidur pada waktu itu hendaknya kerana benar-benar sangat terpaksa. Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar lapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Sallallahu 'alaihi wa sallam .

www.iLuvislam.com

Isnin, 29 Mac 2010

Sejarah dan Kita

[gentarasa berkata,
12 Oktober 2009 pada 12:35 pm

Salam, Sahih hisyam. Sejarah itu sentiasa berulang. Sebab itu Al Quran memaparkan sejarah – untuk kita mendapat ibrah. Watak yang dulu dan kini sama, cuma pelakon sahaja berbeza. Kita pilih jadi pelakon yang mana? Hero atau crook? Ya Allah, Engkau Maha Kasih, pilihlah kami untuk menteladani para Rasul, nabi, siidiqin Syuhadak dan solehin. Amin.

Aku teringat akan respon yang di berikan oleh ustaz Pahrol Mohamad Juoi bila mana aku mengunjungi blog beliau (genta-rasa.com) beberapa minggu yang lalu. Benarlah kata beliau yang sejarah itu sentiasa berulang dan pasti berulang, sama ada kita bersedia atau tidak untuk menerimanya.]

Kita sedang mengulangi sikap orang yahudi lampau

Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran). (QS. 3:23)

Terang-terangan Allah telah memberi peringatan kepada umat Islam kini berdasarkan sikap segolongan besar orang terdahulu (yahudi dan nasrani) yang berpaling daripada kebenaran yakni daripada mengimani kitab-kitab terdahulu; Taurat. Bermula dari sebuah bangsa yang tinggi kemuliaanya berubah kepada bangsa yang terhina di paksa menjadi hamba abdi kepada firaun.

Semuanya gara-gara mereka meninggalkan ajaran yang di bawa oleh nabi mereka, bahkan bukan sekadar tidak mahu mengambil pengajaran tapi mereka dengan angkuh menentang utusan Allah itu sehingga sanggup membunuh nabi-nabi tersebut.

Begitu jugalah situasi yang melanda umat Islam kini, walaupun Allah telah memuliakan mereka dengan Islam, tapi mereka masih lagi memilih cara hidup atau pegangan yang lain kononnya lebih baik dari Islam.

Agama cuba di asingkan daripada kehidupan

Kita sering mendengar istilah sekularisme, yang mana suatu fahaman yang dicipta oleh sekolompok manusia yang cuba memisahkan urusan dunia dengan urusan agama kerana bagi mereka urusan agama hanya melibatkan golongan ustaz-ustazah yang berlegar di masjid dan surau sahaja, manakala urusan dunia (pentadbiran, politik, dan ekonomi) terserah kepada golongan yang lain.

Mereka cuba menyempitkan pengertian Islam dalam ruang lingkup seharian kita, bagi mereka Islam itu hanya ibadah kepada ALLAH semata-mata, seumpamanya sembahyang, puasa, zakat dan haji. Mereka cuba menyamakan pengertian Islam seperti agama-agama lain, contohnya seperti kristian. Bagi penganut kristian, istilah agama itu hanya meliput ibadah semata-mata.

Namun Islam mempunyai pengertian yang berbeza. Islam bukan setakat menyentuh aspek ibadah semata-mata, namun Islam itu merupakan suatu cara hidup yang lengkap. Yaitu, menyentuh semua aspek dalam kehidupan seharian kita, bermula dari sekecil-kecil perkara sehinggalah sebesar-besar perkara. Contohnya dalam hal membuang air kecil pun Islam mengajar kita bagaimana cara yang betul, lalu apatah lagi dalam hal-hal besar yang lain seperti cara memerintah, cara berekonomi dan seangkatannya.

“Apakah hukum Jahiliyyah yang mereka kehendaki dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin” (Al-Maidah : 50)

Pemimpin-pemimpin Islam sekarang lebih berbangga dengan hukum-hukum dan pelembagaan yang dicipta oleh manusia berbanding hukum-hakam yang telah di sediakan oleh Allah. Bagi mereka hukum-hakam Allah sudah tidak sesuai untuk di laksanakan di zaman ini kerana telah ketinggalan zaman, tidak kurang pula yang mendakwa bahawa hukum-hakam dalam al-Quran tidak adil dan bersikap zalim kepada manusia.

Mulianya kamu kerana Islam

Berkata Saidina Umar al-Khattab; "Kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka apabila kita mencari kemulian yang lain daripada Islam, nescaya kita akan dihinakan oleh Allah.."

Maka tidak menjadi pelik sekiranya umat Islam pada zaman ini terus hidup dalam keadaan yang tertindas dan selalu di tekan oleh musuh-musuh di sekeliling, ini di sebabkan sikap mereka sendiri terhadap Islam itu. Mereka cuba mengantikan Islam dengan membawa pendekatan baru kononya dengan menjenamakan semula Islam itu sendiri.

Beginilah jadinya bila mana makhluk yang dicipta dengan begitu sempurna namum gagal menggunakan kelebihan itu untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia ini. Mereka diberikan akal fikiran yang sempurna, tetapi mereka gagal menggunakannya, mereka langsung tidak mahu mengambil pengajaran dari sejarah hidup manusia yang silam.

Alangkah celakanya golongan yang tidak pernah mahu mengambil pengajaran dari sejarah silam.



Sumber: Blog Cetusan Revolusi

Khamis, 25 Mac 2010

+ Yahooo! Domain Baru Co.Cc

Salam2 buat semua kawan2 yang beragama islam dan selamat sejahtera..
haha..topik kali ini domain baru, wakakakaka..domain percuma jer, xde duit nk dedicated server..domain co.cc ni, korang nk register go to www.co.cc
okeyh..all the best..

Pena Menaip _Mr.DaQ_

Cinta Kampus : Matlamat Halalkan Cara


Matlamat salah cuba menghalalkan cara.




Melalui hidup sebagai remaja, hidup di universiti yang berjauhan daripada ibu bapa, sedikit sebanyak, tempiasnya akan terkena juga. Terlalu banyak dugaan dalam cinta siswa siswi dan tidak semudah kata-kata untuk memelihara diri. Kehidupan di kampus yang jauh daripada pengawasan keluarga menyebabkan diri mudah terpedaya dengan ajakan nafsu.



Bagi mereka yang sudah terjebak, bukan mudah untuk membuat keputusan yang rasional di saat emosi dan perasaan sedang berkecamuk. Kalau ambil keputusan untuk berpisah, adakah masih ada lelaki lain yang seperti dia? Kalau diteruskan hubungan ini, sanggupkah aku menanggung dosanya?



Tiada siapa yang akan menolong aku kalau bukan aku. Kekuatan itu mesti bangkit daripada dalaman diri sendiri. Jika niat itu sudah nekad, Allah Taala akan permudahkan jalan itu.



Inilah dunia sekarang yang penuh dengan kekeliruan dan jauh daripada penghayatan Islam sebenar. Masing-masing menggunakan agama sebagai pasport untuk membuat kebaikan daripada kaca mata mereka sendiri bukannya apa yang telah digariskan oleh Allah Taala dan Rasul.



Walaupun pada awalnya kita berniat hendak melakukan sesuatu yang baik, tapi mudah sungguh syaitan dan nafsu memesongkan niat suci itu dalam pelbagai cara yang cukup kreatif. Rasanya ramai remaja merasakan perlu kepada teman lelaki atau perempuan yang berlainan jantina merupakan satu ‘keperluan’ untuk rasa sempurna. Tempiasnya terkena juga kepada golongan remaja khususnya siswa dan siswi yang nampak komited pada kerja-kerja dakwah.



Sememangnya manusia lebih terdedah kepada kebaikan yang adakalanya mengaburi mata mereka, walhal perkara itulah sebenarnya yang mengundang malapetaka buat diri mereka sendiri. Begitu payahnya kita mahu membezakan perkara yang baik dan yang benar-benar baik. Apabila kita sudah terhantuk barulah kita baru terngandah itulah sebenarnya kesilapan.



Mereka tahu mereka hidup dalam dosa dan kesalahan, cuma yang penulis tidak faham bagaimana mereka boleh rasa sayang untuk lepaskan pasangan semata-mata mereka rasa dalam perhubungan mereka masih ada kebaikan, bersandarkan kepada sms tazkirah, suruh bangun tahajjud. Bagaimana mereka memandang dan menilai kebaikan?







MATLAMAT HALALKAN CARA



Penulis rasa gusar memandangkan beberapa kes yang banyak berlaku di kalangan mereka ingin membawa Islam, tetapi akhlak pergaulan muslimah dan muslimin tidak dijaga.



Hanya berbekalkan perkataan yang berbentuk perbincangan, jihad, tazkirah, dan mengejutkan untuk ber-tahajjud, sinonim dengan perbincangan berbau Islam mereka anggap hubungan mereka ini sudah diredhai walaupun hanya sekadar bertelefon, sms, e-mail dengan luahan perasaan cinta masing-masing.



Tambahan lagi pengaruh nasyid temporari kini yang hangat mengutarakan lagu cinta sesama muslim menjadi penghangat cinta bagi mereka yang menghalalkan cara.



Segala-galanya adalah mainan perasaan yang kerap melihat kebaikkan di dalam dosa itu, dan amat jarang bagi kita untuk bermuhasabah di atas kebaikkan-kebaikan yang kita sangkakan telah dilakukan. Memanglah alam remaja, teramat indah jika ada orang lain yang sentiasa caring ke atas kita, tetapi percayalah ianya hanyalah khayalan sementara kerana selepas hidup bersama barulah kita tahu kelemahan dan keburukan pasangan masing-masing.



Bila anak-anak sudah bertambah dan kesibukan hidup pun juga bertambah, hilanglah segala impian-impian dan angan-angan terdahulu.



Kepada adik-adik remaja, khususnya mereka yang di bangku menara gading, jauhilah maksiat ber-couple atau apa sahaja perlakuan mungkar kerana semuanya itu saling membuktikan kepada Allah Taala bahawa kalian berdua amat berani mendurhakai Allah Taala. Rumahtangga dibina bukan hanya atas cinta, tetapi juga pada saling mempercayai.



Jika Allah sudah diingkari, siapa lagikah yang boleh dijadikan tempat meletakkan kepercayaan? Dosa semalam akan pasti menjadi kecurigaan hari ini, esok dan selamanya.



Muhasabahlah kalian.







HAYATI AJARAN ISLAM SEBENAR



Kita bincang pasal manusia, naluri manusia suka dicintai dan mencintai, hati pula kalau sentiasa senang akan menjadi bosan tapi kalau sentiasa susah hati akan menjadi rawan, nafsu adalah kelemahan manusia. Barang siapa berjaya menundukkan nafsu, martabatnya akan menyaingi malaikat, kalau ditundukkan oleh nafsu akan turun lebih rendah daripada binatang.



Memang susah merubah seorang musuh menjadi kawan, kemudian menjadi sahabat, memadamkan kemarahan hati dan merubah muka marah dengan senyum, memberi maaf kesalahan sehingga udara yang tadinya mendung menjadi terang benderang. Memang susah melakukan itu, dan ini hanyalah pekerjaan orang yang berhati waja, mempunyai kemahuan yang besar dan bercita-cita mulia.



Namun sedar atau tidak, takwa kepada Allah Taala adalah yang perlu ditekankan. Betapa beratnya balasannya andai kita tersilap langkah dan akhirnya terjerumus ke arah maksiat yang pastinya kita semua maklum tentang balasan Tuhan.



وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَہۡدِيَنَّہُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ



Allah Taala berfirman yang bermaksud: “Dan orang yang berusaha (berjihad) dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama kami, sesungguhnya kami akan memimpin mereka ke jalan kami, dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya” al-Ankabut (29:69)



Usahlah berlengah lagi untuk berhijrah, andai sudah terdetik dalam hati bahawa perlakuan kalian buat ini adalah salah dan dilaknat Allah Taala, segeralah berhijrah kerana teramat khuatir andai hanya kali ini sahaja peringatan Allah Taala datang untuk menegur kita dan kita pula tidak mengendahkannya, kita akan terus hanyut dengan dosa kita sampai ke akhir hayat kita.



Perlakuan matlamat menghalalkan cara mengelabui mata.



Perintah itu wajib.



Berjihadlah dalam mencari cinta yang suci iaitu cinta selepas pernikahan. Mengapa mencari kaca andai telah dijanjikan permata, dan mengapa mencari api yang membakar kalau sudah dijanjikan salju dingin. Bersabarlah untuk sesuatu yang lebih manis pada masa akan datang.



Jika kita mencari redha Allah dengan kemarahan manusia, nescaya dicukupkan Allah dengan keredhaannya , jika kita mencari kemarahan Allah dengan keredhaan manusia nescaya Allah Taala serahkan kita kepada manusia.



Mua’dz ra berdoa sebelum kematiaannya: “Aku mencintai hidup hanya untuk tiga perkara iaitu untuk berpuasa di siang hari, untuk qiammullail di malam hari dan untuk berkumpul dengan para ulama”.



Carilah kesibukkan di antara terlopong masa dengan pekerjaan, daripada sesenang pekerjaan yang dikira ibadat yang boleh menghasilkan pahala. ameen







Sumber: Blog penulis www.iluvislam.com